1.
Keterangan untuk ikatan
hidrogen
Terdapat banyak unsur yang membentuk senyawa dengan hidrogen
– ditunjuk sebagai “hidrida”. Jika mem-plot-kan titik didih hidrida unsur
golongan 4, akan menemukan bahwa titik didih tersebut naik seiring
dengan menurunnya letak unsur pada golongan.
Kenaikan
titik didih terjadi karena molekul memperoleh lebih banyak elektron, dan karena
itu kekuatan dispersi van der Walls menjadi lebih besar.
Jika
mengulangi hal yang sama untuk hidrida golongan 5, 6, 7 sesuatu yang aneh
terjadi.
Meskipun secara umum kecenderungannya sama persis dengan
yang terjadi pada golongan 4 (dengan alasan yang sama), titik didih hidrida
unsur pertama pada tiap golongan melonjak tinggi secara tidak normal.
Pada kasus NH3, H2O dan HF seharusnya
terjadi penambahan gaya dayatarik antarmolekul, yang secara signifikan
memerlukan energi kalor untuk memutuskannya. Gaya antarmolekul yang relatif
kuat ini digambarkan dengan ikatan hidrogen.
2. Asal mula ikatan hidrogen
Molekul-molekul yang memiliki kelebihan ikatan adalah:
Harus
diperhatikan bahwa tiap molekul tersebut:
- Hidrogen
tertarik secara langsung pada salah satu yang unsur yang paling
elektronegatif, menyababkan hidrogen memperoleh jumlah muatan positif yang
signifikan.
- Tiap-tiap
unsur yang mana hidrogen tertarik padanya tidak hanya negatif secara
signifikan, tetapi juga memiliki satu-satunya pasangan mandiri yang
“aktif” pasangan bebas.
Pasangan mandiri pada tingkat-2
memiliki elektron yang dikandungnya pada volume ruang yang relatif kecil yang
mana memiliki densitas yang tinggi muatan negatif. Pasangan mandiri pada
tingkat yang lebih tinggi lebih tersebar dan tidak terlalu atraktif pada
sesuatu yang positif.
Mempertimbangkan
dua molekul air yang datang bersamaan.
Hidrogen δ+ tertarik dengan kuat pada pasangan
mendiri yang mana hampir sama jika kamu memulai untuk membentuk ikatan
koordinasi (kovalen dativ). Hal ini tidak terjadi sejauh itu, tetapi dayatarik
lebih kuat dibandingkan dayatarik dipol-dipol yang biasa.
Ikatan
hidrogen memiliki kekuatan sepersepuluh rata-rata ikatan kovalen, dan secara
konstan diputushubungkan pada molekul air. Jika kamu mengibaratkan ikatan
kovalen antara oksigen dan hidrogen sebagai hubungan pernikahan yang stabil,
ikatan hidrogen hanya berstatus “teman
yang baik”. Pada skala yang sama, dayatarik
van der Waals hanya menunjukkan perkenalan belaka!
3. Air sebagai contoh "sempurna" ikatan
hidrogen
Harus diperhatikan bahwa tiap molekul air dapat berpotensi
membentuk empat ikatan hidrogen dengan molekul air disekelilingnya. Terdapat
jumlah hidrogen δ+ yang pasti dan pasangan mandiri
karena itu tiap masing-masing molekul air dapat terlibat dalam ikatan hidrogen.
Hal inilah yang menjadi sebab kenapa titik didih air lebih
tinggi dibandingkan amonia atau hidrogen fluorida. Pada kasus amonia, jumlah
ikatan hidrogen dibatasi oleh fakta bahwa tiap atom nitrogen hanya mempunyai
satu pasang elektron mandiri. Pada golongan molekul amonia, tidak terdapat
cukup pasangan mandiri untuk mengelilinginya untuk memuaskan semua hidrogen.
Pada hidrogen fluorida, masalah yang muncul adalah
kekurangan hidrogen. Pada molekul air, hal itu terpenuhi dengan baik. Air dapat
digambarkan sebagai sistem ikatan hidrogen yang “sempurna”.
Contoh yang lebih kompleks dari ikatan hidrogen
Hidrasi ion negatif
Ketika sebuah substansi ionik dialrutkan dalam air, molekul
air berkelompok disekeliling ion yang terpisah. Proses ini disebut hidrasi.
Air seringkali terikat pada ion positif melalui ikatan
koordinasi (kovalen dativ). Air berikatan dengan ion negatif menggunakan ikatan
hidrogen.
Diagram
menunjukkan potensi terbentuknya ikatan hidrogen pada ion klorida, Cl-.
Meskipun pasangan mandiri pada ion klor terletak pada tingkat-3 dan secara
normal tidak akan cukup aktif utnuk membentuk ikatan hidrogen, pada kasus ini
mereka terbentuk lebih atraktif melalui muatan negatif penuh pada klor.
Meskipun ion negatif rumit, hal itu akan selalu
menjadi pasangan mandiri yang mana atom hidrogen dari molekul air dapat
membentuk ikatan hidrogen juga.
4.
Ikatan hidrogen pada alkohol
Alkohol
adalah molekul organik yang mengandung gugus -O-H.
Setiap
molekul yang memiliki atom hidrogen tertarik secara langsung ke oksigen atau
nitrogen adalah ikatan hidrogen yang cakap. Seperti molekul yang akan selalu
memiliki titik didih yang tinggi dibandingkan molekul yang berukuran hampir
sama yang mengandung gugus -O-H atau -N-H. Ikatan hidrogen membuat molekul
lebih melekat (stickier), dan memerlukan lebih banyak energi kalor untuk
memisahkannya.
Etanol, CH3CH2-O-H, dan metoksimetana, CH3-O-CH3,
keduanya memiliki rumus molekul yang sama, C2H6O.
Keduanya memiliki jumlah elektron yang sama, dan panjang
molekul yang sama. Dayatarik van der Waals (baik antara gaya dispersi dan
dayatarik dipol-dipol) pada keduanya akan sama.
Bagaimanapun, etanol memiliki atom hirogen yang tertarik
secara langsung pada oksigen – dan oksigen tersebut masih memiliki dua pasangan
mandiri seperti pada molekul air. Ikatan hidrigen dapat terjadi antara molekul
etanol, meskipun tidak seefektif pada air. Ikatan hidrogen terbatas oleh fakta
bahwa hanya ada satu atom hidrogen pada tiap molekul etanol dengan cukup muatan
+.
Pada metoksimetana, pasangan mandiri pada oksigen masih
terdapat disana, tetapi hidrogen tidak cukup δ+ untuk pembentukan ikatan hidrogen. Kecuali
pada beberapa kasus yang tidak biasa, atom hidrogen tertarik secara langsung
pada atom yang sangat elektronegatif untuk menjadikan ikatan hidrogen.
Titik
didih etanol dan metoksimetana menunjukkan pengaruh yang dramatis bahwa ikatan
hidrogen lebih melekat pada molekul etanol:
etanol (dengan ikatan hidrogen) 78.5 ° C
methoxymethane (tanpa ikatan hidrogen) -24,8 ° C
Ikatan hidrogen pada etanol menghasilkan titik didih sekitar 100°C.
Sangat penting untuk merealisasikan bahwa ikatan hidrogen
eksis pada penambahan (in addition) dayatarik van der Waals. Sebagai
contoh, semua molekul berikut ini mengandung jumlah elektron yang sama, dan dua
yang pertama memiliki panjang yang sama. Titik didih yang paling tinggi
butan-1-ol berdasarkan pada penambahan ikatan hidrogen.
Dengan membandingkan dua alkohol (yang mengandung gugus
-O-H), kedua titik didih adalah tinggi karena penambahan ikatan hidrogen
berdasarkan pada tertariknya hidrogen secara langsung pada oksigen tetapi
sebenarnya tidak sama.
Titik didih 2-metilproan-1-ol tidak cukup tinggi seperti
butan-1-ol karena percabangan pada molekul menjadikan dayatarik van der Waals
kurang efektif dibandingkan pada butan-1-ol yang lebih panjang.
5.
Ikatan hidrogen pada molekul organik yang mengandung
nitrogen
Ikatan hidrogen juga terjadi pada molekul organik yang
mengandung gugus N-H – pendeknya terjadi juga ada amonia. Contohnya adalah
molekul sederhana seperti CH3NH2 (metilamin) sampai
molekul yang panjang seperti protein dan DNA.
Dua
untai double helix yang terkenal pada DNA berikatan satu sama lain
melalui ikatan hidrogen antara atom hidrogen yang tertarik oleh nitrogen pada
salah satu untai, dan pasangan mandiri pada nitrogen atau oksigen yang lain
yang terletai pada untai yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar