Ads 468x60px

Minggu, 24 April 2011

KEKALAHAN-KEKALAHAN BESAR DALAM SEPAK BOLA DUNIA

Banyak sekali pertandingan sepak bola yang hanya menghasilkan sedikit gol, bahkan ada juga laga di mana tak satu kali pun bola bersarang di gawang. Namun tak jarang juga terjadi pesta gol dalam satu pertandingan.

Bulan Oktober lalu, hadir satu momen memalukan untuk klub papan atas Belanda, Feyenoord. Tanpa ampun mereka dilibas rivalnya di Eredivisie, PSV Eindhoven sepuluh gol tanpa balas!

Kekalahan tersebut merupakan yang terburuk dalam 102 tahun sejarah klub yang bermarkas di kota Rotterdam itu. Jawara 14 kali Liga Belanda itu pun kini terseok-seok di papan tengah klasemen.

Selain nasib buruk yang dialami Feyenoord, berikut ini adalah beberapa kekalahan-kekalahan besar yang pernah terjadi di lapangan hijau:

Arbroath 36-0 Bon Accord (1885)
Kesalahan administratif membuat klub kriket Aberdeen Orion diundang untuk bermain di Piala Skotlandia sebagai pengganti Aberdeen Orion FC, membuat Arbroath FC mampu mencatat rekor kemenangan terbesar di dunia sepak bola Inggris Raya.

Situasi tersebut terjadi karena memang banyak klub yang memainkan banyak cabang olahraga lain, tetapi gabungan para pemain kriket dari klub Orion menerima undangan tersebut dan mengadopsi nama Bon Accord untuk menandai debut sepak bola mereka.

Pemain Arbroath, John Petrie yang masih berumur 18 tahun kala itu, menghasilkan rekor 13 gol sementara laporan yang ada menunjukkan jika Bon Accord tidak satu kali pun melakukan tembakan ke arah gawang. Kiper Arboath, Jim Milne Snr bahkan sampai harus meminjam sebuah payung dari temannya di tribun penonton, sementara wasit Dave Stormont mengakui bahwa skor yang tercipta sudah cukup bagus untuk Bon Accord karena dia sudah "menghapus tujuh gol" atas dasar keputusan offside yang "sangat meragukan".

Bulan September 1987, Orion FC mampu memenuhi undangan yang sebenarnya ketika mereka lagi-lagi bersua Arbroath di putaran pertama Piala Skotlandia. Dan Arbroath masih menang dengan skor 18-0 kala itu.

Dundee Harp 35-0 Aberdeen Rovers (1885)
Ketika Arbroath mencatat kemenangan mereka atas Bon Accord dengan skor 36-0 pada 12 September 1885, Dundee Harp hampir saja menyamai rekor mereka melawan tim lain dari kota Aberdeen, di tempat lain yang berjarak kurang lebih 20 mil.

Wasit sebenarnya mencatat 37 gol ketika Harp menghancurkan Aberdeen Rovers, tetapi mantan sekretaris klub hanya mencatat 35, dan wasit - yang mengaku sudah berusaha keras untuk memantau catatan gol tersebut - akhirnya menulis 35-0 sebagai hasil resmi.

Preston 26-0 Hyde (1887)
Masih menjadi rekort dari pertandingan kompetitif di Inggris, adalah saat Preston mengalahkan Hyde - yang didirikan 2 tahun sebelumnya, 26-0 di putaran pertama Piala FA.

Kehebatan skuad Preston tidak terlepas dari peran Major William Sudell, seorang manajer pabrik kapas yang datang di klub tersebut ketika masih remaja tahun 1867 sebelum menjadi ketua klub. Dia melakukan revolusi di klub dengan memasukkan beberapa pemain dari Skotlandia.

Sudell, menjanjikan para pemain Skotlandia itu pekerjaan di pabrik miliknya disertai gaji untuk penampilan mereka. FA dengan tegas melarang hal tersebut dengan dalih profesionalisme. Tim Sudell pun didepak dari Piala FA tahun 1884 setelah menang atas Upton Park setelah klub asal kota London itu mengajukan protes bahwa Preston telah membayar para pemainnya secara legal.

Tahun 1885, kebijakan FA mengenai gaji pemain melunak, dan Sudell pun bersinar. Dengan skuad superior yang dimilikinya, Sudell mengadopsi formasi 2-3-5 dan menggunakan papan tulis untuk menjelaskan taktiknya, dan kemenangan atas Hyde tahun 1887 menggambarkan mereka sudah jauh lebih maju dibandingkan tim lain yang seangkatan.

Mereka memang kalah dari West Brom di final Piala FA Tahun itu dengan skor 3-1, tetapi mereka mengunci posisi mereka dalam sejarah di musim perdana Football League tahun 1988-1989, memenangkan liga dan piala domestik tanpa pernah kalah di mana mereka akhirnya dikenal dengan sebutan Invincibles.

Real Madrid 11-1 Barcelona (1943)
Perang sipil Spanyol telah menyulut ketegangan antara Madrid dan Barca di mana Los Azulgrana kemudian menjadi sebuah simbol Catalanism yang berdiri di seberang tim ibukota tersebut.

Perang tersebut menyebabkan pertandingan di antara kedua tim tersebut vakum tahun 1936 sampai 1939 dan, meski Barca memiliki catatan lebih baik di pertemuan awal pasca perang, Madrid mampu memenangi empat dari lima pertandingan sebelum pertandingan mereka yang terkenal di pentas piala domestik tahun 1943.

Pada laga semifinal Copa del Generalisimo - atau Copa del Rey selama pemerintahan Jenderal Francisco Franco - Barca menang 3-0 di kandangnya, stadion Les Corts pada leg pertama, diiringi siulan fans Catalonia pada pemain tim tamu.

Franco dikabarkan sangat marah akan hasil tersebut dan cerita yang berkembang menyebut, jelang leg kedua, direktur keamanan dalam negeri Spanyol telah memperingatkan para pemain Barca akan sikap patriotisme mereka yang kurang dan mengatakan bahwa mereka "bisa bermain karena kedermawanan rezim Franco". Para fans Madrid pun diberi peluit demi menurunkan semangat tim tamu mereka,dan Madrid memimpin 8-0 pada paruh pertama untuk menyudahi permainan dengan hasil 11-1 - yang masih menjadi kemenangan terbesar sepanjang sejarah klub.

Hungaria 7-1 Inggris (1954)
Melihat penampilan Ferenc Puskas yang gemuk ketika Hungaria tiba di Wembley tahun 1953, seorang pemain dari Inggris yang tidak diketahui identitasnya mengatakan sesuatu yang kemudian menjadi terkenal: "Lihat laki-laki gemuk yang mungil itu. Kita akan membantai tim ini."

Memang naif untuk mengatakan hal tersebut karena pada akhirnya, dengan reputasi Hungaria yang semakin berkembang di Eropa, mereka justru membantai Inggris dengan kemenangan 6-3 sekaligus mengakhiri reputasi tuan rumah yang tak terkalahkan selama 90 tahun ketika bermain di kandang melawan tim dari luar kepulauan Inggris.

Bulan Mei tahun berikutnya, Inggris pergi ke Budapest untuk mengembalikan martabat mereka. Di sana, mereka menderita kekalahan 7-1 , melampaui kekalahan 7-2 dari Skotlandia tahun 1878 dan masih menjadi kekalahan terburuk dalam sejarah mereka.

Manchester United 10-0 Anderlecht (1956)
Chelsea, menjuarai Liga Inggris tahun 1954-55, namun mengundurkan diri dari pertandingan Liga Champion Eropa periode pertama atas saran Alan Hardaker, sekretaris Football League. Sikapnya yang menentang kompetisi ini timbul karena sikap rasis terhadap Eropa dan juga keinginan untuk memastikan bahwa Liga Inggris masih menjadi trofi yang paling diinginkan para klub.

Ketika United memenangkan liga di tahun 1955-56, Matt Busby berniat ikut bagian pada kompetisi baru Eropa tersebut, dan menentang upaya Hardaker untuk mencegah mereka melakukannya. Skuad yang dikenal dengan nama Busby's Babes pun segera memberi kesan.

Pada 12 September 1956, United mengalahkan Anderlecht, juara Belgia, pada putaran pertama. Mereka menang 2-0 di Brussels lewat pertandingan ketat di mana kiper Ray Wood melakukan serangkaian aksi penyelamatan gemilang.

Pertandingan leg kedua diadakan di stadion Maine Road karena Old Trafford kekurangan lampu sorot. Pertandingan tersebut pun menjadi arena pembantaian dengan Dennis Viollet mencetak empat gol diikuti Tommy Taylor dengan tiga gol. Busby berencana membuat United menjadi tim terbaik dunia, tetapi mereka kalah 5-3 di laga semifinal tahun itu oleh sang juara, Real Madrid, yang kemudian mendominasi di periode awal kompetisi.

Hungaria 10-1 El Salvador (1982)
Hungaria merupakan tim pertama dan satu-satunya yang meraih kemenangan dengan dua digit di Piala Dunia ketika mereka mengalahkan El Salvador pada laga pembuka edisi 1982 di Spanyol.

El Salvador mengalami debut yang cukup sulit di tahun 1970, ketika mereka gagal mencetak gol di tiga kekalahan beruntun mereka. Pelatih Mauricio 'Pipo' Rodriguez masih memberi kesan yang positif atas kekalahan 10-1 mereka: "Saya senang sekaligus sedih. Saya senang karena kami berhasil mencetak gol pertama kami di Piala Dunia, tetapi jumlah gol dalam kekalahan kamilah yang membuat saya sedih ."

Spanyol 12-1 Malta (1983)
Kalah 2-1 dari Belanda dan menempati posisi kedua dari belakang pada kualifikasi Eropa tahun 1984 membuat Spanyol memiliki peluang kecil menuju putaran final di Prancis. Kedua tim berhadapan dengan Malta di partai terakhir, dan setelah Belanda menang 5-0 tanggal 17 Desember, Spanyol membutuhkan sebelas gol empat hari berikutnya jika ingin sampai ke final.

Tampak secercah harapan untuk Spanyol ketika mereka mencetak skor 3-1 pada paruh permainan pertama, dan secara luar biasa mereka mencetak sembilan gol lagi di sisa pertandingan.

Kiper Malta John Bonello menjadi figur yang terkenal di Spanyol dan di tahun 2006, dia menjadi bagian dari iklan bir Amstel di negara tersebut, dengan label el amigo perfecto, dan meski banyak dicerca di Malta, Bonello justru merasa 'tersanjung' karenanya.

"Bagaimanapun juga kekalahan 12-1 adalah fakta, tapi itu hanya pembuka menuju iklan tersebut," ucapnya kepada jurnalis Malta Today. "Kalian menilainya salah. Mereka memilih saya karena saya adalah atlet, bukan karena hasil dari pertandingan tersebut. Saya terpilih dari ribuan kandidat. Siapapun yang menganggap iklan itu sebagai penghinaan, justru berpikiran bodoh."

Manchester United 9-0 Ipswich (1995)
Meski tanpa pemain kunci Eric Cantona yang absen karena skors untuk waktu yang lama, United membukukan kemenangan terbesar mereka di Liga Premier ketika mereka membantai Tractor Boys di Old Trafford dengan lima gol dicetak Andy Cole dan dua lagi oleh Mark Hughes. Walau demikian Blackburn masih memimpin klasemen sementara, dan striker Alan Shearer tak peduli dengan performa United. "Tidak ada laga yang mudah di Liga Premier," terangnya, "kecuali jika Anda melawan Ipswich di kandang."
United menyelesaikan musim itu dengan terpaut satu poin di belakang Blackburn sedangkan Ipswich menempati posisi bawah dengan kebobolan 93 gol.

Australia 31-0 American Samoa (2001)
Kemenangan tunggal American Samoa hingga saat ini terjadi ketika melawan Wallis and Futuna tahun 1983, dan mereka kalah 13-0 serta 9-0 masing-masing melawan Fiji dan Samoa di kualifikasi Piala Dunia 2002 sebelum melawat ke kandang Australia.

"Takut bukan kata-kata yang tepat," terang pelatih American Samoa, Tunoa Lui sebelum perjalanan. "Kami akan meminta pertolongan dari atas. Kami meminta Tuhan untuk memperkecil skor."

The Socceroos, yang baru saja menang 22-0 atas Tonga, membutuhkan waktu sepuluh menit untuk membuka pundi gol mereka kala itu, namun mereka sudah menyarangkan empat gol di menit 14. Archie Thompson menyelesaikan pertandingan tersebut dengan melesakkan 13 gol, dan kebingungan pun mencuat akan jumlah gol yang tercipta dan FIFA pun sampai harus menunggu laporan wasit sebelum membenarkan hasil pertandingan.

Membukukan 53 gol tanpa kebobolan di dua pertandingan pembuka kualifikasi grup Oceania, boss Australia Frank Farina tidak terkesan dengan standar lawan mereka dan Australia pun memilih untuk hijrah ke Federasi Sepak Bola Asia di awal tahun 2006.

AS Adema 149-0 Stade Olympique de L'Emyrne (2002)
Asosiasi sepak bola Madagaskar memutuskan untuk melarang beberapa pemain SO l'Emyrne dan pelatihnya, setelah mereka memutuskan untuk memprotes keputusan wasit yang membuat mereka kehilangan gelar juara dengan cara menembakkan bola ke gawang mereka sendiri.

Juara bertahan SO l'Emyrne ditahan imbang 2-2 oleh Domoina Soavina Atsimondrano oleh keputusan penalti yang kontroversial di menit akhir dalam turnamen bersistem round-robin untuk menentukan gelar juara liga.

Hasilnya, mereka memilih untuk menggunakan pertandingan terakhir mereka melawan sang juara yang baru, Adema, untuk menjelaskan posisi mereka. Para pemain Adema tidak mencetak gol-gol tersebut. Mereka hanya berdiri terpana, melihat sang lawan mencetak sejarah kekalahan kompetitif terbesar sepanjang sejarah dunia sepak bola.

Sabtu, 23 April 2011

KEBUTUHAN REMAJA, MASALAH, DAN KONSEKUENSINYA

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang mana banyak masalah yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan jati dirinya (identitasnya) kebutuhan aktualisasi diri.

1. Jenis Kebutuhan Remaja
Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat secara umum diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok kebutuhan, yaitu :
a)  Kebutuhan organik, yaitu makan, minum, bernapas, seks;
b)   Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan diri pihak lain;
c)   Kebutuhan berprestasi, kebutuhan yang berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan sekaligus menunjukkan kemampuan psikofisis; dan
d) Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.
Prescott mengklasifikasikan kebutuhan remaja menjadi beberapa kelompok kebutuhan yaitu sebagai berikut:
1. Kebutuhan psikologis seperti melakukan kegiatan, beristirahat dan kegiatan seksual;
2.  Kebutuhan sosial (status) seperti menerima, diterima, menyukai orang lain;
3. Kebutuhan Ego atau interaktif seperti kontak dengan kenyataan, harmonisasi dengan kenyataan, dan meningkatkan kematangan diri sendiri.

Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan psikologis akan muncul setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpenuhi. Ia mengklasifikasikan kebutuhan sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan keselamatan (Safety needs);
2. Kebutuhan memiliki dan mencintai (belonging and love needs);
3. Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan (esteem needs);
4. Kebutuhan untuk menonjolkan diri (self–actualizing needs)

Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial-psikologis di masa remaja pada dasarnya merupakan kelanjutan, yang dapat diartikan penyempurnaan, proses pertumbuhan, dan perkembangan dari proses sebelumnya. Seperti halnya pertumbuhan fisik yang ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder merupakan awal masa remaja sebagai indikator menuju tingkat kematangan fungsi seksual seseorang. Sekalipun diakui bahwa kebutuhan dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja masih mencakup kebutuhan fisik dan kebutuhan sosial psikologis yang lebih menonjol. Bahwa antara kebutuhan keduanya (fisik dan psikologis) saling terkait. Olah karena itu, pembagian yang memisahkan kebutuhan atas dasar kebutuhan fisik dan psikologis pada dasarnya sulit dilakukan secara tegas. Sebagai contoh, “makan” adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan fisik, akan tetapi pada jenjang masa remaja “makan dilakukan bersama dengan orang tertentu – orang lain”, “makan dengan  mengikuti aturan atau norma” yang berlaku di dalam budaya kehidupan masyarakat merupakan kebutuhan yang tidak hanya dikelompokkan sebagai kebutuhan fisik semata. Kebutuhan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam kebutuhan sosial emosional.

1. Masalah dan Konsekuensinya

Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya mudah dicapain baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan. Kegagalan dalam menghadapi perubahan sikap dan perilakunya dapat mengakibatkan sikap yang keras dan agresif atau sebaliknya bersikap tidak percaya diri, pendiam atau kurang harga diri.
2. Kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya. Hanya sedikit remaja yang merasa puas dengan tubuhnya yang serasi. Ketidakserasian proporsi tubuh sering menimbulkan masalah untuk mendapatkan pakaian yang pantas, juga hal yang tampak pada gerakan atau perilaku yang kelihatannya wagu dan tidak pantas.
3. Perkembangan fungsi seks dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya. Bagi remaja laki-laki dapat menyebabkan perilaku yang menentang norma dan bagi remaja perempuan akan berperilaku mengurung diri atau menjauhi pergaulan dengan sebaya lain jenis. Apabila kematangan seksual itu tidak mendapatkan arahan atau penyaluran yang tepat, dapat berakibat negatif yaitu seperti homoseksual, lari ke kehidupan hitam atau melacur dan sebagainya. Bagi remaja laki-laki secara berkelompok kadang-kadang mencoba pergi bersama-sama ke lokasi berlampu merah atau lokasi WTS.
4. Penyesuaian emosional. Contohnya seperti perilaku yang over acting, lancing, dan semacamnya yang timbul karena remaja terlalu mendambakan kemandirian untuk mampu mengatasi problema kehidupan yang mengakibatkan ketidakselarasan antara pola hidup masyarakat dan perilaku yang menurut para remaja baik. Akibatnya remaja merasa selalu disalahkan dan mereka frustasi dengan tingkah lakunya sendiri.
5. Penyesuaian sosial. Remaja akan menghadapi arah kehidupan yang beragam norma dalam kehidupan bersama dalam masyarakat dan juga norma baru dalam kehidupan sebaya remaja serta kuatnya pengaruh kelompok sebaya remaja.
6. Norma dan nilai yang berlaku di dalam bermasyarakat. Dalam kehidupan remaja mereka merasa memiliki norma dan nilai kehidupannya yang dirasa lebih sesuai. Dalam hal ini remaja menghadapi perbedaan norma dan nilai yang berlaku dengan norma yang dianutnya sehingga akan menyebabkan dirinya dikatakan nakal.

2. Usaha-Usaha Pemenuhan Kebutuhan Remaja

Pemenuhan kebutuhan fisik atau organic merupakan tugas pokok yang harus dipenuhi, karena hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar. Kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, terutama ekonomi keluarga. Akibat tidak terpenuhinya kebutuhan fisik ini akan sangat bepengaruh terhadap pembentukan pribadi dan perkembangan psikososial seorang individu. Menghadapi kebutuhan ini latihan kebersihan, hidup teratur dan sehat sangat perlu ditanamkan oleh orang tua, sekolah, dan lingkungan masyarakat kepada anak-anak dan para remaja. Realisasi hal ini di sekolah adalah pendidikan kesehatan, pendidikan jasmani, dan penntingnya usaha kesehatan sekolah(UKS). 

Khusus kebutuhan seksual, yang hal ini juga merupakan kebutuhan fisik remaja, usaha pemenuhannya harus mendapat perhatian khusus dari orang tua, terutama ibu. Sekalipun kebutuhan seksual merupakan bagian dari kebutuhan fisik, namun hal ini menyangkut faktor lain untuk diperhatikan dalam pemenuhannya. Orang tua harus cukup tanggap dan waspada serta secara dini menjelaskan dan memberikan penggertian arti dan fungsi kehidupan seksual bagi remaja (terutama wanita) dan arti seksual dalam kehidupan secara luas. Pemenuhan kebutuhan dan dorongan seksual pada remaja, di mana pada saat itu mereka telah menyadari akan adanya norma agama, sosial, dan hukum, maka banyak dilakukan secara diam-diam aktivitas onani atau masturbasi.

Pendidikan seksual di sekolah dan terutama di dalam keluarga harus mendapatkan perhatian. Program bimbingan keluarga, dan bimbingan perkawinan dapat dilakukan secara periodik oleh setiap organisasi ibu-ibu dan organisasi wanita pada umumnya. Sekolah sekali-kali perlu mendatangkan ahli atau dokter untuk memberikan ceramah-penjelasan tentang masalah-masalah remaja, khususnya masalah seksual.

Untuk mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat dan mengenalkan berbagai norma sosial, amat penting dikembangkan kelompok-kelompok remaja untuk berbagai urusan, seperti kelompok olahraga, kelompok seni dan musik, kelompok koperasi, kelompok belajar, dan semacamnya. Pada kesempatan sekolah menyelenggarakan acara-acara tertentu seperti malam pertemuan atau perpisahan sekolah, ada baiknya anak-anak ditugasi untuk ikut mengurus atau dimasukkan sebagai panitia penyelenggara.

3. Aplikasi teori kebutuhan Maslow di sekolah
Berikut ini beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan di sekolah dalam mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow,

1. Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis :
a. Menyediakan program makan siang yang murah atau bahkan gratis.
b. Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang memadai dan temperatur yang tepat.
c. Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang seimbang.
d. Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi siswa yang representatif.

2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman:
a. Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan penerimaan terhadap siswanya, dan tidak menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
b. Adanya ekspektasi yang konsisten.
c. Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa secara adil.
d. Lebih banyak memberikan penguatan perilaku (reinforcement) melalui pujian/ganjaran atas segala perilaku positif siswa dari pada pemberian hukuman atas perilaku negatif siswa.

3. Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang atau Penerimaan:
a. Hubungan Guru dengan Siswa :
1) Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian: empatik, peduli dan interes terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat menjadi pendengar yang baik.
2) Guru dapat menerapkan pembelajaran individu dan dapat memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik kepribadian dan latar belakangnya).
3) Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang positif dari pada yang negatif.
4) Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran, pendapat dan keputusan setiap siswanya.
5) Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
b. Hubungan Siswa dengan Siswa :
1) Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kerja sama mutualistik dan saling percaya diantara siswa.
2) Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai forum, seperti olah raga atau kesenian.
3) Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk kepentingan pembelajaran.
4) Sekolah mengembangkan tutor sebaya.
5) ekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang beragam.

4. Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri:
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa
1) Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar pengetahuan yang dimiliki siswanya.
2) Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
3) Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa.
4) Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi.
5) Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami kesulitan.
6) Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab.
7) Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mungkin dilakukan secara pribadi, tidak di depan umum.
b. Penghargaan dari pihak lain
1) Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai, tidak saling mencemoohkan.
2) Mengembangkan program “star of the week”.
3) Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha dan prestasi yang diperoleh siswa.
4) Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap siswa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang baik.
5) Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.

5. Pengetahuan dan Pemahaman
a. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
b. Menyediakan pembelajaran yang memberikan tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-inquiry.
c. Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut pandang yang beragam.
d. Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk berfikir kritis dan berdiskusi.

6. Estetik
a. Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik.
b. Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan, termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni siswa yang dianggap menarik.
c. Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan.
d. Memelihara sarana dan prasarana yang ada di sekeliling sekolah.
e. Ruangan yang bersih dan wangi.
f. Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah.

7. Pemenuhan Kebutuhan Akatualisasi Diri
a. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan yang terbaik bagi dirinya.
b. Memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggali dan menjelajah kemampuan dan potensi yang dimilikinya.
c. Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan dengan kehidupan nyata.
d. Perencanaan dan proses pembelajaran yang melibatkan aktivitas meta kognitif siswa.
e. Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self expressive” dan kreatif.

JENIS – JENIS KEBUTUHAN DAN PEMENUHANNYA

Individu adalah pribadi yang utuh dan kompleks. Kekomplekkan tersebut dikaitkan dengan kedudukannya sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial. Oleh karenanya di samping seorang individu harus memahami dirinya sendiri, ia juga harus memahami orang lain dan memahami kehidupan bersama di dalam masyarakat, memahami lingkungan serta memahami pula bahwa ia adalah makhluk Tuhan. Sebagai makhluk psiko-fisik manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologis, karena ia tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi fisik dan sosial psikologis yang lebih sempurna dalam kehidupannya.
Kebutuhan sosial psikologis semakin banyak dibandingkan dengan kebutuhan fisik, karena pengalaman kehidupan sosialnya semakin luas. Kebutuhan itu timbul disebabkan oleh dorongan-dorongan (motif). Dorongan adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan dapat berkembang karena kebutuhan psikologis atau karena tujuan-tujuan kehidupan yang semakin kompleks.

1. Jenis Kebutuhan

Kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli. Contoh kebutuhan primer itu antara lain adalah makan, minum, bernapas, dan kehangatan tubuh. Pada tingkat remaja dan dewasa kebutuhan primer ini dapat bertambah, yaitu kebutuhan seksual. Sedangkan kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang dipelajari, seperti misalnya kebutuhan untuk mengejar pengetahuan, kebutuhan untuk mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan hiburan, alat transfortasi, dan semacamnya. Klasifikasi kebutuhan menjadi kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder sering digunakan, namun pengklasifikasian semacam itu sering membingungkan. Oleh karena itu, Cole dan Bruce membedakan kebutuhan menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan fisiologis dan kebutuhan psikologis. Pengelompokan ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Hendry A. Murray yang diajukan dengan istilah yang berbeda, yaitu kebutuhan viscerogenic dan kebutuhan psychogenic. Beberapa contoh kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah : makan, minum, istirahat, seksual, perlindungan diri. Sedang kelompok kebutuhan psikologis, seperti yang dikemukakan Abraham H. Maslow yaitu kebutuhan untuk memiliki sesuatu, kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, kebutuhan akan keyakinan diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

2. Teori Psikoanalisis (Sigmund Freud)

Struktur kepribadian seseorang berunsurkan tiga komponen utama, yaitu id, ego, dan superego. Ketiganya merupakan faktor-faktor penting yang mendorong terbentuknya sikap dan perilaku manusia serta struktur pribadi. Id merupakan sumber kekuatan insting pribadi yang bekerja atas dasar prinsip kenikmatan yang pada proses berikutnya akan memunculkan kebutuhan dan keinginan. Ego merupakan komponen kepribadian yang praktis dan rasional, berdasarkan egonya manusia mencari kepuasan atau kenikmatan berdasarkan kenyataan. Ego berfungsi menghambat munculnya dorongan asli (id) secara bebas dalam berbagai bentuk. Dengan demikian, tugas ego adalah menyelaraskan (menyeimbangkan) pertentangan yang terjadi antara id dan tuntutan sosial. Kadang-kadang tugas ego mencegah id untuk muncul, tetapi pada umumnya ego mendorong manusia bertindak berdasarkan id-nya. Superego merupakan bagian dari konsep diri, yang di dalamnya terkandung kata hati yang bekerja sesuai dengan sistem moral dan ideal.
Teori Freud tentang pembentukan pribadi dikenal sebagai conflict theory. Penyelesaian pertentangan atau konflik antara dorongan pribadi dan tuntutan sosial digunakan pendekatan analisis psikologis.
Efek Erickson dalam menyelesaikan pertentangan antara dorongan pribadi dan tuntutan sosial mengajukan pandangan yang sekaligus merupakan revisi bagi teori Freud. Pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan pertentangan itu bersifat sosial dan berorientasi kepada ego agar kebutuhan-kebutuhan dalam perkembangan manusia perlu lebih dilihat dari sisi kepentingan sosial.
Carl Rogers menyatakan bahwa seseorang individu pada hakikatnya mencoba mengekspresikan kemampuan, potensi, dan bakatnya untuk mencapai tingkat perkembangan pribadi yang sempurna atau mapan. Rogers menyatakan dalam teorinya bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk mengaktualisasi diri.  Apabila pengaktualisasian diri itu dapat diwujudkan, maka hal itu merupakan pertanda bahwa individu itu telah mencapai tingkat pertumbuhan pribadi yang semakin luas lingkupnya dan dengan manusia menjadi lebih bersikap sosial. Manusia dapat mengaktualisasi diri dengan baik apabila mereka telah mampu memperluas/mengembangkan konsep dirinya.

3. Mengapa Manusia Berperilaku?
Untuk menjawab pertanyaan ini digunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan organismik (internal) dan pendekatan lingkungan (eksternal). Perilaku merupakan pengejawantahan atau aktualisasi diri. Dalam hal ini motivasi merupakan faktor pendorong manusia untuk bertingkah laku. Bukan berarti bahwa kita mengesampingkan faktor lingkungan, tetapi seperti kita ketahui bahwa motivasi dan lingkungan pada dasarnya berinteraksi, dengan demikian persoalan lingkungan akan dengan sendirinya tercakup di dalam uraian ini.
Eksperimen-eksperimen psikologi cenderung untuk memilih pendekatan sistem dalam menerangkan tingkah laku dari sisi dorongan, dimana dorongan diartikan sebagai kekuatan/dorongan biologis dalam arti luas, seperti lapar, haus dan dorongan seksual. Bagi guru atau pendidik perlu melihat motivasi yang tidak semata-mata berasal dari faktor/dorongan biologis. Hal ini dikemukakan oleh para psikolog yang telah meninjau perilaku manusia dari faktor dorongan atau motivasi.

4. Perilaku Tentang Kebutuhan Akan Keyakinan Diri
Kebutuhan akan keyakinan diri ini diekspresikan melalui dua bentuk perilaku, yaitu kebutuhan mempertahankan diri (maintenance) dan mengembangkan diri (enchancement). Sejak lahir hingga meninggal, kebutuhan manusia untuk mempertahankan dirinya agar tetap hidup merupakan kebutuhan dasar. Hal ini berarti menempatkan fungsi organisme menjadi amat penting artinya. Tetapi perlu dipahami bahwa kebutuhan untuk mempertahankan diri itu sebenarnya bakan sekedar tertuju agar manusia tetap hidup, melainkan lebih dari itu, yakni setiap individu senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologisnya yang lebih memadai atau untuk menjadi lebih baik. Lebih dari yang dialami oleh binatang, manusia mampu mengantisipasi kejadian-kejadian masa depan, tetapi tidak terbatas untuk mempertahankan dirinya pada saat sekarang, tetapi juga bermaksud mengubah diri dan lingkungannya agar pengembangan dirinya menjadi lebih baik di waktu-waktu yang akan datang.
Kemudian, pada masa kehidupan berikutnya, muncul kebutuhan untuk mengembangkan diri. Berkembangnya kebutuhan ini terjadi karena pengaruh faktor lingkungan dan faktor belajar; seperti kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan untuk memiliki, kebutuhan harga diri, kebutuhan akan kebebasan, kebutuhan untuk berhasil, dan munculnya kebutuhan untuk bersaing dengan yang lain. Kebutuhan-kebutuhan tersebut oleh Hendry A. Murray.

5. Kebutuhan Dasar Individu
Secara lengkap kebutuhan dasar seorang individu dapat digambarkan sebagai berikut,

Deskripsi
Karakteristik
4.                  Kebutuhan aktualisasi diri


3.                  Kebutuhan untuk memiliki                                          
2.                  Kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang

1.                  Kebutuhan jasmaniah, termasuk keamanan
Kebutuhan yang terkait langsung dengan perkembangan diri yang relatif kompleks, abstrak, dan bersifat sosial.
                     
Kebutuhan yang terkait dengan pertahanan diri, khususnya pemeliharaan dan pertahanan diri, bersifat individual.

Keempat macam kebutuhan tersebut bersifat hierarki, dari kebutuhan yang bertingkat rendah, yaitu kebutuhan jasmaniah, sampai dengan kebutuhan yang bertingkat tinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

6. Teori Kebutuhan Lewis
Menurut Lewis dan Lewis (1993) kegiatan remaja atau manusia didorong oleh berbagai kebutuhan, yaitu :
a. Kebutuhan jasmaniah,
b. Kebutuhan psikologis,
c. Kebutuhan ekonomi,
d. Kebutuhan sosial,
e. Kebutuhan politik,
f. Kebutuhan penghargaan, dan
g. Kebutuhan aktualisasi diri